Budidaya Jamur Tiram Untuk Pemula
Sahabat pak tani kali ini kita akan menjelaskan tentang budidaya jamur
tiram, jamur tiram sangat cocok untuk daerah yang memiliki iklim tropis seperti
Indonesia. Jika Anda ingin usaha budidaya jamur
tiram investasi yang dikeluarkan cukup murah dan bisa kamu lakukan secara
bertahap.
Menyiapkan Kumbung
Kumbung atau rumah jamur adalah tempat untuk merawat baglog dan
menumbuhkan jamur. Kumbung biasanya sebuah bangunan yang berisi rak-rak untuk
meletakkan baglog. Lumbung harus memiliki kemampuan untuk menjaga suhu dan
kelembaban.
Kumbung terbuat dari bambu atau kayu, dinding kumbung biasanya terbuat
dari gedek atau papan serta atapnya terbuat dari genteng atau sirap. Jangan
menggunakan atap asbes atau seng, karena atap tersebut dapat membuat suhu udara
menjadi panas. Sedangkan lantainya biarkan dari tanah saja, karena membantu
penyerapan air pada saat menyiram jamurnya.
Di dalam kumbung harus ada rak berupa kisi-kisi yang dibuat secara
bertingkat. Rak tersebut berfungsi sebagai penyusun baglog. Rangka raknya bisa anda
buat dari bambu atau kayu. Rak harus diletakkan berjajar antara rak satu dengan
yang lain dipisahkan oleh lorong-lorong agar memudahkan anda melakukan
perawatan.
Ukuran ketinggian ruang antar rak sebaiknya tidak kurang dari 40 cm, rak
juga dapat kamu buat 2-3 tingkat.Lebar rak sebaiknya 40 cm dan panjang setiap
rus rak 1 meter. Pada setiap ruas rak sebesar ini dapat menampung 70-80 baglog.
anda dapat sesuaikan rak dengan jumlah baglog yang ingin kamu budidayakan.
Menyiapkan Baglog
Baglog adalah media tanam tempat meletakkan bibit jarum tiram. Bahan
utama dari pembuatan baglog ini adalah serbeuk gergaji, karena jamur tiram
termasuk jamur kayu. Baglog biasanya dibugkus plastik berbentuk silinder,
dimana salah satu ujunganya diberi lubang. Di lubang tersebut jamur tiram akan
tumbuh keluar.
Cara Merawat Baglog
Terdapat dua cara menyusun baglog dalam rak, yakni
- anda dapat meletakkan secara vertikal dimana lubang baglog menghadap ke atas. Serta secara horizontal, lubang baglog menghadap ke samping.
- Baglog yang disusun secara horizontal lebih aman dari siraman air. Jika penyiraman berlebihan, air tidak akan masuk ke dalam baglog. Selain itu, untuk pemanenan juga lebih mudah. Hanya saja, saat penyusun lebih banyak menyita tempat.
Untuk penyiraman gunakan spray, penyiraman sebaiknya membentuk kabut, bukan tetesan air. Semakin sempurna pengabutan maka akan semakin baik jamur nya. Lakukan penyiraman 2-3 kali sehari, tergantung pada suhu dan kelembaban kumbung.
Cara Merawat Jamur Tiram
Sebelum baglognya disusun, buka terlebih dahulu cincin dan kertas
penutup baglog. Kemudian diamkan selama kurang lebih lima hari.
Pengendalian Hama
Selain pemeliharaan pada baglog, anda juga perlu melakukan perawatan
untuk mencegah atau mengendalikan hama dari penyakit yang bisa menyerang jamur
tiram kapan saja. Hama dan penyakit yang menyerang tentu dipengaruhi oleh
keadaan lingkukan maupun jamur itu sendiri. Sehingga tempat budidaya harus
dibersihkan dengan penyemprotan formalin pada area sekitar kumbung, secara
berkala.
Panen Budidaya Jamur Tiram
Jika baglog yang digunakan permukaannya telaj tertutup sempurna dengan
miselium, biasanya dalam 2 minggu sejak pembukaan baglog, jamur sudah mulau
tumbuhh dan sudah dapat dipanen. Baglog jamur dapat dipanen sebanyak 5-8 kali,
jika perawatannya baik. Baglog yang memiliki berawat sekitar 1 kg akan
menghasilkan jamur kurang lebih 0,7-0,8 kg.
Pemanenan dapat dilakukan pada jamur yang telah mekar dan membesar.
Tepatnya di ujung-ujungnya telah terlihat meruncing. Namun tudungnya belum
pecah warnanya masih putih berserih. Jika masa panen lewat setengah hari saja,
maka warna dari jarum tiram akan berubah menjadi kuning kecoklatan dan
tudungnya pecah. Jika sudah begini, jamur akan cepat layu dan tidak akan
bertahan lama. Perlu diperhatikan bahwa dalam proses panen harus tepat sesuai
jadwal. Jarak panena pertama ke panen berikutnya berkisar 2-3 minggu
Post a Comment