Budidaya Lada Perdu

Budidaya Lada Perdu
Budidaya lada mengunakan sistem tanam lada tanpa mengunakan tiang panjat,karena bibit lada berasal dari stek cabang buah. Keuntungan budidaya lada perdu antara lain; bahan tanaman banyak tersedia, tidak menggunakan tiang panjat atau tiang tajar hidup, secara kalkulasi jumlah tanaman per ha lebih banyak, Memiliki sistem pemeliharaan dan panen lebih praktis dan memiliki kerapatannya tanaman 5.000 tanaman per hektar.
Syarat Tumbuh

  • Tumbuh optimal di daerah Tropis.
  • Tumbuh pada ketinggian 0-1000 m dpl.
  • Struktur tanah gembur,lempung berpasir,lempung berliat dan kaya bahan organik.
  • Curah hujan 2.000-3.000 mm/tahun.
  • Suhu udara optimal 20˚C-34˚C.
  • Kelembapan udara 60-80%.
  • Keasaman tanah (pH)5,5-7.0.
  • Terdapat macam sumber bahan bibit atau stek lada perdu bisa mengunakan sulur atau cabang buah dan sulur panjat bertapak yang titik tumbuhnya dibuang.
  • Selanjutnya berikan keratin atau pelukaan secara melingkar dibagian cabang yang berfungsi untuk merangsang sistem perakaran,kemudian dipotong dan segara dimasukan ke dalam larutan gula 1 sendok makan untuk 5 liter air selama 30-60 menit.
  • Kemudian siapkan siapkan bahan tanam berupa polibeg yang berisi campuran tanah top soil (tanah lapisan atas) dan pupuk kandang dengan perbandingan 2:1,selanjutnya susun rapi barisan polibeg,jumlah media tanam dalam polibeg disesuaikan dengan jumlah bibit stek yang akan ditanam.
  • Tempat pembibitan diberikan atap atau penaung yang terbuat dari pelepah daun kelapa telah kering,bibit lada perdu tersebut disungkup plastik transparan,untuk mengontrol tingkat pertumbuhan bibit lada,bibit lada perdu siap untuk ditanam  dilapangan bila bibit lada tersebut telah memiliki minimal 10 helai daun.
  • Selama proses pembibitan lakukan kegiatan pemeliharaan bibit stek lada perdu dengan melakukan penyiangan rumput yang tumbuh di sekitaran polibeg dan areal penanaman bibit,penyiraman 1 kali dipagi hari,dan pemupukan NPK dengan dosis 1-2 gr/liter air bila diperlukan untuk mempercepat dan mendukung pertumbuhan bibit stek lada tersebut.
  • Waktu penanaman bibit lada yang baik adalah saat memasuki musim penghujan,apabila dilakukan penanaan musim kering,dikhatirkan bibit lada akan mati akibat kekeringan.
  • Pola tanam,sistem pola tanam yang baik adalah mengunakan pola tanam monolkultur artinya menanam secara tunggal bibit lada untuk dibudidayakan untuk memperoleh hasil maksimal.
  • Pembuatan lubang tanam,dilakukan di pagi hari dengan mengunakan cangkul,dengan ukuran lubang tanam menyesuaikan dengan ukuran polibeg bibit lada perdu,berikan pupuk kandang sebagai bahan tanam awal,1 minggu sebelum bibit lada siap untuk ditanam.
  • Teknik penanaman,penanaman yang baik dilakukan di pagi hari dengan kondisi cuaca yang cerah tidak sedang kondisi hujan,dengan cara menyiapkan terlebih dahulu bibit lada perdu ke lokasi penanaman,jarak tanam yang gunakan 2 x 2 meter atau 2,5 x 2,,5 meter. Cara penanaman dengan dengan merobek polibeg dan memasukan bibit stek ke dalam lubang lalu padatkan.

Persiapan Bibit Lada Perdu

Pengadaan tanaman lada dapat dilakukan dengan cara Vegetatif (pengambilan bagian tanaman indukan/stek),dengan cara mengambil dari indukan tanaman lada yang sehat, berproduksi tinggi, tahan terhadap hama dan penyakit telah berumur 1 tahun lebih.
Persiapan Stek Untuk Lada Perdu 
Pengolahan Lahan
Sebelum dilakukan penanaman bibit dilapangan terlebih dahulu mempersiapkan lahan tumbuh budidaya lada,dengan cara membersihkan, meratakan dan mengemburkan dari semak belukar dan rumput liar (gulma) baik mengunakan cangkul atau mesin bajak. Selanjutnya membuat lubang tanam,sesuaikan dengan ukuran polibeg lada perdu yang akan ditanam,sesuaikan ukuran (panjang x lebar x kedalaman) 40 x 40 x 45 cm, sebelum bibit lada perdu ditanam.
Penanaman
Kegiatan penanaman bibit lada perdu meliputi beberapa tahapan antara lain;waktu penanaman lada yang baik, pola tanam, pembuatan lubang tanam dan teknik penanaman

Pemeliharaan
Penyulaman bibit Lada
Kegiatan ini bertujuan untuk menganti tanaman lada yang mati di lokasi tanam,dengan menganti dengan bibit yang sehat. Kegiatan penyulaman bibit dilakukan tidak lebih dari minggu setelah diketahui bibit lada tersebut mati di lokasi,tujuan dari penyulaman untuk menseragamkan pertumbuhan dan pemetikan hasil ketika waktu panen tiba.
Penyiangan Dan Pembumbunan
Pertujuan untuk menyingkirkan tanaman pesaing berupa rumput liar atau gulma dilokasi tanam,apabila telah cukup menganggu pertumbuhan bibit lada dan segera dilakukan tindakan pengendalian dengan cara mekanis yaitu mengunakan alat koret. Pertumbuhan gulma saat memasuki musim penghujan terbilang tinggi,oleh karena itu pengendalian gulma rutin menjadi pekerjaan rumah untuk para pembudidaya. Kegiatan penyiangan selalu bersamaaan dengan kegiatan pembumbunan,dimana fungsi dari pembumbunan ialah mengemburkan tanah dengan menambahkan sejumlah tanah dekat area bibit lada.
Pemupukan
Pemupukan lada dilakukan 3 kali pada tanaman lada berumur 1 tahun,pemupukan pertama dosis 650 gram NPK/tanaman, pemupukan kedua dosis 450 gram NPK/tanaman dan pemupukan ketiga 350 gram NPK/tanaman.pemberian pupuk dilakukan dengan mengkikis permukan tanah secara melingkar kemudian masukan pupuk tersebut,lalu tutup kembali
Panen
Panen tanaman lada dilakukan saat tanaman lada berumur 34-36 bulan (3 tahun kurang)ditandai dengan tangkai berwarna kekuningan dan juga terdapat buah yang masak kuning atau merah, selanjutkan dilakukan pemetikan buah lada,kemudian dilakukan pengeringan selama 5-7 hari dibawah terik matahari langsung dengan mengunakan terpal, setelah buah lada benar-benar kering,lakukan proses seleksi (sortasi) dari tangkai,batu dan kotoran lain,tahap akhir adalah pengemasan dan penyimpanan.


No comments