Ini 5 hal yang membuat pertanian di Jepang begitu maju
Jepang
juga sangat dikenal dengan industri pangan dan pertaniannya. Pertanian di
Jepang sudah tersohor mempunyai sistem kerja yang baik.
Pantas
saja jika pertanian di Jepang begitu berkembang. Pemerintah Jepang menerapkan
empat pilar pembangunan pertanian Jepang yang salah satunya adalah Farm Size
Expansion. Kebijakan ini bertujuan agar kepemilikan lahan pertanian semakin
bertambah dari empat hektare menjadi 15-20 hektare untuk setiap keluarga
petani.
Kemajuan
pertanian Jepang juga bisa dilihat dengan berkembangnya sistem pertanian urban.
Bahkan pertanian urban di Jepang kini menjadi andalan untuk memasok
produk-produk pertanian yang segar, sehat, dan cepat.
Meskipun
dikenal sebagai negara agraris, nyatanya pertanian di Indonesia belum bisa
bersaing dengan Jepang. Kekayaan sumber daya alam Indonesia menjadi modal
utamanya untuk bisa bersaing. Lalu, apa yang perlu ditiru Indonesia dari Jepang
untuk membentuk pertanian yang ungul?
1.
Perhatian pemerintah yang tinggi terhadap pertanian
Di
Jepang, pertanian benar-benar diperhatikan oleh pemerintah. Tata niaga
pertanian Jepang telah diatur sedemikian rupa, salah satunya adalah masalah
tumbuhan yang ditanam petani. Menurut Rahmat, apa yang ditanam sudah diatur
sesuai dengan permintaan pasar. Tak ada petani yang ngeyel ingin bertani sesuka
mereka.
2.
Harga produk pertanian yang terkontrol
Tak
hanya masalah apa yang ditanam, pemerintah juga turut campur tangan terhadap
harga produk pertanian. Pengaturan itu dilakukan oleh bagian pemerintah semacam
Dinas Pertanian di Indonesia. Kebanyakan hasil pertanian dibeli oleh pemerintah
sehingga pemerintah bisa mengendalikan harga yang layak.
3.
Lahan pertanian yang dimiliki tiap petani luas
lahan
pertanian di Jepang seperti di Indonesia yang tiap petani hanya memiliki
sepetak atau dua petak sawah. Di Jepang, seorang petani biasa memegang 7-10
hektare sawah.
Sawah
yang dimiliki satu keluarga di Jepang diwariskan dengan cara tidak dibagi-bagi
seperti yang terjadi di Indonesia. Setiap keluarga, hanya ada satu anak yang
akan mewarisi lahan pertanian. Anak yang benar-benar ingin menjadi petani yang
akan dipilih untuk mewarisi lahan pertanian. Sedangkan anak lainnya akan
menerima warisan dalam bentuk lain.
Dengan
memiliki lahan pertanian yang luas, pengaturan pertanian akan lebih mudah
dilakukan. Penggunaan mesin-mesin dalam pertanian juga lebih mudah karena
luasnya lahan.
4.
Teknologi pertanian yang canggih
Kuatnya
industri otomotif di Jepang juga berdampak pada pertanian. Sistem pertanian di
Jepang telah menggunakan teknologi yang canggih. Untuk menanam, menyirami,
hingga memanen, petani Jepang telah dibantu dengan mesin. Jika di Indonesia
membajak sawah masih menggunakan bajak tunggal, di Jepang membajak telah
menggunakan bajak enam sehingga 1-2 jam telah selesai.
5.
Etos kerja yang tinggi
Bertani
di Jepang juga menerapkan jam kerja seperti bekerja di kantoran. Setiap petani
di Jepang akan memunyai sejumlah karyawan yang membantu mengelola lahan
pertanian seluas 7-10 ha.
Post a Comment